Sunday, December 12, 2021

Cara Pengendalian Penyakit Blas Pada Tanaman Padi

Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia  grisea. Awalnya penyakit ini berkembang di pertanaman padi gogo, tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar di lahan sawah irigasi. Jamur P. grisea dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi,  P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas leher. Perkembangan parah penyakit blas leher infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah sebagai patogen tular benih (seed borne).

Penyakit blas leher juga sering disebut busuk leher, patah leher, tekek (Jawa Tengah), kecekik (Jawa Barat). Penyakit blas juga dapat berkembang pada tanaman selain padi seperti gandum, sorgum dan spesies rumput-rumputan. Pada lingkungan yang kondusif, blas daun berkembang pesat dan kadang-kadang dapat menyebabkan kematian tanaman. Penyakit blas leher dapat menurunkan hasil secara nyata karena menyebabkan leher malai mengalami busuk atau patah sehingga proses pengisian malai terganggu dan banyak terbentuk bulir padi hampa. Gangguan penyakit  blas leher di daerah endemis sering menyebabkan tanaman padi menjadi puso.

Teknik Pengendalian Penyakit Blas

Keberhasilan pengendalian penyakit blas dipengaruhi oleh kemampuan pengaturan lingkungan. Terutama iklim mikro tanaman, keseimbangan penyerapan unsur hara dan tingkat kesuburan tanah. Kondisi lingkungan berpengaruh terhadap laju perubahan raspathogen blas, diantaranya varietas tahan, musim tanam yang tepat, pemakaian pupuk seimbang, dan penggunaan fungisida secara tepat.

Penggunaan Varietas Tahan

Penanaman varietas tahan merupakan cara pengendalian yang terbaik, diharapkan varietas mempunyai ketahanan yang stabil .Ketahanan stabil adalah ketahanan yang tidak berubah (konsisten) pada tempat dan waktu penanaman yang berbeda atau tahan terhadap Pyricularia Oryzae. 

Waktu Tanam

Perbedaan agroklimat antarlokasi/wilayah dalam skala besar atau kecil memerlukan pengelolaan yang berbeda dalam menghadapi serangan blas. Oleh karenaitu, penanaman padi gogo dianjurkan pada awal musim penghujan. Penanaman pada awal musim hujan perlu dibantu dengan penyemprotan fungisida untuk menekan blas leher, terutama pada saat keluar malai dan awal berbunga.

Pemupukan

Pengaruh pemupukan terhadap penyakit blas tergantung pada kesuburan tanah, jenis dan takaran pupuk, serta varietas yang ditanam.Varietas yang rentan dengan peningkatan takaran pupuk Nitrogen menyebabkan tanaman mudah terserang blas, karena menurunkan kadar Kalium dalam jaringan tanaman.

Untuk tanah PMK dianjurkan menggunakan pupuk 60 – 90 kg N, 90 kg P2O5, 60 kgKCl per hektar. Untuk varietas Lokal, pemupukan optimal dianjurkan 45 kg N, 45 kg P2O5, 30 kgKCl per hektar. Pemberian abu sekam yang mengandung Silikat 300 kg/ha dapat menurunkan kerusakan blasd ari 90 % menjadi 48 %.

Penggunaan Fungisida

Hampir 30 – 40 % penyakit blas pada padi ditularkan melalui benih, sehingga pada stadium awal vegetative tanaman padi dapat terserang blas. Oleh karena itu, perlakuan benih (seed treatment) dengan fungisida sistemik seperti Pyroquilone 50 WP sebanyak 8 g/kg benih sangat diperlukan. Untuk blas leher diperlukan penyemprotan dengan fungisida Tricyclazole pada saat bunting.

Oleh : Lilis Hasanah, SP. (Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Garut)

Sumber :
https://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/

Materi bisa di dowload di link berikut ini Cara Pengendalian Penyakit Blas Pada Tanaman Padi

 
MARI KITA WUJUDKAN "PERTANIAN MAJU, MANDIRI DAN MODERN, PETANI SEJAHTERA"